JAYAPURA-Pemkab Yahukimo terus menggenjot peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan dengan mengirimkan 10 orang mahasiswa asal Kabupaten Yahukimo untuk mengikuti pendidikan strata dua atau S2 di Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung.

“Ke-10 orang ini kami kirim sekolah S2 khususnya disiplin ilmu pemerintahan ke Unpad dan mereka akan mengikuti materikulasi di Bandung,” kata Bupati Yahukimo, Ones Pahabol SE, MM kepada Cenderawasih Pos, semalam. (lebih…)

JAYAPURA (PAPOS) -Pesawat milik maskapai penerbangan Express Air tergelincir dari landasan pacu, Kamis (6/11) pagi kemarin, setelah beberapa saat landing (mendarat, red) di Bandara Torea Fak-fak.

Dilaporkan, kecelakaan itu tidak membawa korban jiwa, semua penumpang di pesawat Exprees Air jenis Dornier 328, dipiloti Kapt Josep dan co pilot Kapt Setia Darmawan, yang mengangkut 4 kru dan 32 penumpang selamat.

Setelah landing pesawat Express Air mengalami down drop di titik 3M sebelum ujung runway/aspal, sehingga pada saat roda terbentur ujung aspal, membuat (lebih…)

MAKASSAR, KAMIS – Pemerintah Provinsi Papua menyambut baik kepulangan dua warga negara Indonesia asal Papua ke Tanah Air setelah gagal memperoleh suaka politik di Australia. Kedua warga tersebut adalah Hana Gobay asal Merauke dan Yubel Kareni asal Serui.

“Tak ada alasan menolak kedatangan mereka. Mereka adalah anak bangsa yang kebetulan lahir di Papua dan kini kembali mengenyam kehidupan di Tanah Air sendiri. Kita berharap warga setempat bisa menerima kembali saudaranya untuk hidup berdampingan rukun dan damai,” ujar Yosef Berti Fernandez, Kepala Badan Perbatasan dan Kerja Sama Daerah Provinsi Papua, Kamis (25/9). (lebih…)

Oleh : Ones Madai

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi mempunyai dampak yang sangat kuat terhadap manajemen sumber daya manusia dan skillnya. Fenomena social masa kini dan masa depan dalam era ini, yang sangat menentukan adalah sumber daya manusia dan skill. Sumber daya manusia dan skill merupakan modal dan kekayaan terpenting dari kegiatan manusia. Manusia sebagai unsur terpenting, mutlak, dianalisis dan di kembangkan dengan cara tersebut, waktu, tenaga, dan kemampuannya, benar – benar dapat di manfaatkan secara optimal bagi kepentingan umum maupun kepentingan individu.

Bangsa melanesia merupakan salah satu propinsi yang terletak di ufuk timur indonesia dengan sumber daya manusia dan skill yang relatif rendah di bahwa standar ketuntasan. namun, sumber daya alam ( SDA ) yang berada dalam perut bumi cenderawasih sangat bervariasi dan beraneka ragam seperti emas, tembaga, perak dll, dan sering di juluki juga sebagai pulau yang terkaya dengan kata lain, dapur Indonesia secara khusus dan dapur Dunia secara umum (lebih…)

Muridan Widjojo*

SUDAH sejak 2004 Tim LIPI untuk konflik Papua sudah mulai membuat penelitian. Sudah tiga monograf diterbitkan. Setelah dibekukan satu tahun pada 2007, pada 2008 dilanjutkan kembali sebagai tahun terakhir. Nah pada tahun terakhir inilah Tim LIPI harus membuat model penyelesaian konflik Papua jangka panjang dan menyeluruh. Saya sebagai koordinator Tim LIPI menamainya PAPUA ROAD MAP (PR). Agar hasil penelitian ini bisa berarti untuk kebijakan pemerintah untuk Papua, kami juga membuat kampanye ke publik dan pemerintah. Secara ringkas PR dapat diringkas sebagai berikut:

Sumber-sumber konflik Papua dapat dikelompokkan dalam empat isu. Pertama, masalah marjinalisasi dan efek diskriminatif terhadap orang asli Papua akibat pembangunan ekonomi, konflik politik, dan migrasi massal ke Papua sejak 1970. Untuk menjawab masalah ini, kebijakan afirmatif rekognisi perlu dikembangkan untuk pemberdayaan orang asli Papua. (lebih…)

JAYAPURA (PAPOS)- Ribuan massa mendatangi kantor Gubernur Papua dan DPR Papua, menyampaikan penolakan pemberlakuan Syariah Islam di tanah Papua dan pemberlakukan hari Minggu sebagai hari kerja.

Massa yang tergabung dalam wadah Forum Komunikasi Kristen Indonesia (FKKI) minta pemerintah secepatnya mengambil sikap melalui Perdasus dan Perasi, jika tidak keberadaan Papua dalam NKRI terancam.
Massa dari setiap perwakilan geraja yang ada di kota Jayapura dan Sentani ini Senin (4/8) membawa ratusan spanduk dan poster yang bertuliskan ”Pancasila Yes, Syariah No”, “Gubernur, DPRP berilah kami cenderamata Perdasi dan Perdasus sebagai jaminan janji imanmu bagi Tuhan dan rakyat Papua”. (lebih…)

Melihat kepiawaian team kontigen dari Kabupaten Pania dalam membawakan tari-tari sejenak berpikir dan terbayang dalam diri penulis sepertis saya yang masih belia ini kira-kira berapa lama lagi kebolehan dalam mengolah, menarik suara dan menggemparkan panggung dengan acara seperti ini akan tetap berlangsung. Hal ini langsung di sambung oleh Yulianus Yeimo yang pada saat itu Ketua Tim Kontingen dari Paniai yang berbicara banyak tetang tengelamnya budaya ini.

Saudara Yulianus Yeimo yang dipercayakan Bupati Yogi untuk membawakan team dari pegunugan tengah yang berjumlah 60 orang ini mengatakan dirinya sebagai kepala team yang sekaligus pecinta seni dari Kabupaten Paniai sangat bergimbira dan bangga pemerintah Kabupaten Nabire dengan segenap usahanya mau membuat dan menyelenggarakn suatu event besar yang kira-kira dihadiri oleh 17 kota dari Provinsi Papua dan Provinsi Irian Jaya Tengah (lebih…)

jangan menghancurkan papua

jangan menghancurkan papua


NABBIRE – sebuah kesimpulan. Banyak yang kecewa akan kemerosotan moral yang terjadi di kalangan warga Papua ketika ia mendapat giliran memimpin. Yakni tidak adanya komitmen dalam memperjuangkan sesuatu ide.

Ketika Gus Dur bertanya kepada Castro, masuk kategori apakah dia. Maka ia memberi jawaban, masuk ke dalam kategori no. 3 dan no. 4. Karena sebelumnya Gus Dur menceritakan sebuah cerita, yang membuat Castro tertawa terbahak-bahak. Yakni lelucon tentang para Presiden Indonesia. Presiden Pertama, Gila Wanita, President Kedua, Gila Harta, President Ketiga, gila beneran, President Keempat (Gus Dur sendiri), yang memilihnya gila.

ternyata, Castro memasukan dirinya, dalam golongan 3 dan 4. Yakni diri-nya gila dan yang memilihnya (rakyat)nya gila.
Ini menarik. Karena Castro yang mengatakan dirinya gila itu, menurut saya, di sini dia menjelaskan konsistensinya di dalam melaksanakan paham sosialis yang berdasarkan Marxis. Meski komunisme dunia hancur (tinggal Korut, Cina (meski ekonomi-nya kapitalis), dan Cuba. belakangan ini Venezuala. Sedang Peru, dan Brasil sedang mencoba mencoba membangun sistem ekonomi mereka sendiri, di luar sosialis dan kapitalis ( pelokalan kegiatan ekonomi) berdasaran teori dari de Soto. FYI, ada perkembangan menarik, yakni, ideologi Maoist di Nepal yang baru berkembang dan berhasil menekan kerajaan. (lebih…)

Asrama Agape, (oktopogau.com) Salah satu tujuan utama diadakannya pemekaran berbagai Kabupataen baru seperti Dogiyai, Kamu Tengah, Lani Jaya, Mamberamo Tengah, Nduga dan beberapa saat lalu dimekarkannya Provinsi Irian Jaya Barat oleh Menteri Dalam Negeri adalah untuk tujuan mempercepat pembangunan dan lebih mensejahtrakan rakyat pribumi. Melihat gencar-gencarnya pemekaran berbagai Kabuptaen baru seperti ini memberikan suatu pertanyaan kepada kita khayalak umum terlebih khusus bagi yang berpendidikan ada apa sih dibalik semua pemekaran itu.

Dengan tujuan utama diatas memberikan suatu pertanyaan buat kita betulkah tujuan utama pemekaran adalah mempercepat pembangunan dan mensejahtrakan rakyat pribumi seperti yang telah dicanangkan terlebih dahulu. Sedikit menanggapi pernyataan diatas bahwa para penjabat daerah yang mati-matian memperjuangkan agar daerah baru bisa dimekarkan perlu tinjau dan menoleh kebelakang bahwa Otonomi Khusus telah diberlakukan sejak dikeluarkannya Undang-Undang No 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus tujuh tahun yang lalu, tetapi apakah percepatan pembangunan dan kesejahtraan masyarakat pribumi di Provinsi Papua telah terlihat dan nyata wujudnya. Banyak orang beralasan termasuk para penjabat daerah maupun para penjabat yang duduk di Provinsi bahwa kurang adanya sosialisasi tentang Otonomi Khusus ke daerah pelosok-pelosok pantai maupun ke daerah pedalaman-pedalaman pegunungan sehingga membuat Otonomi Khusus belum begitu dirasakan manfaatnya oleh seluruh kalangan masyrakat yang ada di Papua. (lebih…)

papua butuh kekompakan dan kebersamaan

papua butuh kekompakan dan kebersamaan

Asrama Agape, (oktopogau.com) Otonomi Khusus seharusnya menjadi pedang bermata dua yang dapat memajukan dan Mengubah Papua. Namun kenyataan otsus sama sekali tidak memberikan dampak perubahan bagi rakyat dan masyarakat Papua. Kita ambil contoh saja disektor pendidikan. Pendidikan di Papua masih jauh tertinggal dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia bahkan angka buta huruf paling tinggi di Indonesia.

Beberapa fakta mendukung kebenaran opini diatas. Contohnya saya sempat baca sebuah artikel di web blog milik pendidikan Papua dengan judul ”Pendidikan di Kabupaten Timika Maju Mundur” bisa bayangkan daerah kekuasaan PT. Freport Indonesia yang penuh bahkan berhamburan uang saja nasib pendidikan sudah begini, bagaimana dengan nasib pendidikan di daerah lain. Kemudian nasib pendidikan di daerah Mulia lebih memprihatinkan lagi. Sebagaimana para mahasiswa-mahasiwi sekolah tinggi alkitab harus menggunakan honai menjadi ruang belajar di siang hari dan malam hari sebagai tempat membaringkan tubuh. Bagi yang pernah tidur di honai akan berpikir bagaimana suasana di dalam ruangan. Apalagi ruangan tersebut digunakan untuk belajar. (lebih…)